Oleh :
Budi Santoso
Kegiatan penangkapan
ikan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sejumlah hasil
tangkapan, yaitu berbagai jenis ikan untuk memenuhi permintaan sebagai sumber
makanan dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap. Adanya permintaan
menyebabkan terjadi siklus ekonomi dimana akan terjadi keuntungan dan kerugian,
sehingga aktivitas penangkapan akan dilakukan dengan meningkatkan produksi ikan
untuk meraih keuntungan yang sebesar-sebesarnya oleh pelaku usaha penangkapan
ikan. Pengoperasian purse seine dengan kapal ukuran GT. 6 di laut dalam
kerangka usaha penangkapan ikan memerlukan beberapa persiapan pra operasional
atau biasa kita sebut dengan istilah input produksi, input produksi yang
dimaksud dalam makalah ini adalah besaran biaya operasional yang dibutuhkan
untuk satu kali operasional penangkapan ikan yang berlaku bagi nelayan di
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, adapun komponen input produksi yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah komponen biaya tetap (Fixed Cost) dan Biaya
tidak tetap (Variabel Cost) yang digunakan oleh pelaku utama yang beraktivitas
di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
Sebagai
negara kepulauan terbesar di dunia, indonesia mempunyai wilayah perairan laut
yang sangat luas (hampir 80% dari luas wilayah) dengan kandungan potensi
sumberdaya per ikanan yang beragam dan berlimpah (6.18 juta ton/tahun), (Efendy,
2001). Potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar tersebut sesungguhnya
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tapi sampai
saat ini potensi tersebut belum mendapat perhatian yang memadai.
Dewasa
ini dimana pengelolaan perikanan sudah menggunakan berbagai teknologi maju maka
sebagian besar produksi perikanan disumbangkan dari sektor penangkapan ikan di
laut, dari berbagai jenis alat tangkap yang digunakan, purse seine masih menjadi alat tangkap dominan yang
digunakan oleh nelayan maupun pengusaha perikanan tidak terkecuali di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari.
Pengoperasian purse
seine di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dalam kerangka usaha penangkapan
ikan memerlukan beberapa persiapan pra operasional atau biasa kita sebut dengan
istilah input produksi, yang pada prinsipnya juga relatif sama dengan
pengoperasian purse seine di beberapa pelabuhan perikanan lain di indonesia.
Oleh karena itu Melalui makalah inilah penyusun ingin membahas mengenai input
produksi apa saja yang perlu dipersiapkan dalam usaha penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap ikan khususnya pada kapal GT. 6.
Secara
umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
menstranspormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran
(output). Dalam pemgartian yang bersifat
umum ini penggunaannya cukup leas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit,
pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan
barang baik barang jadi maupun barang
setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat
berupa barangbarang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau
jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11).
Menurut
definisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak
hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas
dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input
yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi
tersebut dapat diklasifikasi menjadi faktor
produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses
produksi yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil
produksi.
Purse Seine disebut juga “pukat
cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin”
atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut / tali
kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya
tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada
tiap akhir penangkapan. Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan
melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah
dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan terkumpul di bagian kantong. Dengan
kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan. Ikan-ikan tidak dapat
melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring adalah
sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.
Berdasarkan hasil
pengamatan dilapangan yang dilaksanakan dalam kurun waktu bulan Maret 2014 di
PPS Kendari, berikut ini adalah hasil rekapitulasi input produksi yang
digunakan kapal dengan alat tangkap purse seine, khususnya untuk kapal dengan
ukuran GT 6 yang sebagian besar mengoperasikan purse seine di PPS Kendari.
Input produksi tersebut dibagi dalam 2 jenis input produksi yaitu biaya tetap
dan biaya tidak tetap (Biaya Operasional).
A. Biaya Tetap (Fixed Cost)
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Nilai (Rp)
|
1
|
Perizinan
|
1
|
Tahun
|
350.000
|
350.000
|
2
|
Perawatan
|
1
|
Trip
|
500.000
|
500.000
|
3
|
Penyusutan
|
1
|
Trip
|
680.000
|
680.000
|
J
U M L A H
|
1.530.000
|
B. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Nilai (Rp)
|
1
|
Solar
|
500
|
Liter
|
5.500
|
2.750.000
|
2
|
Premium
|
20
|
Liter
|
6.500
|
130.000
|
3
|
Minyak Tanah
|
10
|
Liter
|
6.000
|
60.000
|
4
|
Oli
|
20
|
Liter
|
25.000
|
500.000
|
5
|
Es
|
50
|
Balok
|
13.500
|
675.000
|
6
|
Garam
|
5
|
Bungkus
|
5.000
|
25.000
|
7
|
Air Tawar
|
2.000
|
Liter
|
3.200
|
6.400
|
8
|
Makanan, Rokok, dll
|
1
|
Trip
|
1.000.000
|
1.000.000
|
9
|
Tambat Labuh
|
1
|
Kali
|
500
|
500
|
J
U M L A H
|
5.146.900
|
Input
produksi yang dibutuhkan dalam usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat
tangkap purse seine untuk satu kali trip penangkapan ikan yang berlaku di PPS
Kendari dengan ukuran kapal 6 GT rata – rata adalah :
-
Biaya Tetap (Fixed Cost) Rp. 1.530.000,
-
Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) Rp.
5.146.900.
Jadi Total biaya yang
dibutuhkan untuk satu kali trip penangkapan ikan adalah Rp. 1.530.000 + Rp.
5.146.900 = Rp. 6.676.900
Input
produksi ini sudah cukup ideal dalam satu trip penangkapan ikan dengan lama hari melaut 4 s/d 5 hari.
Berdasarkan pengamatan di lapangan rata – rata kapal purse seine menangkap ikan
dengan antara 3 – 4 ton dan sebagian besar adalah jenis ikan LTC (Layang,
Tongkol, Cakalang), harga rata – rata ikan tersebut adalah Rp. 12.500/Kg, jadi
pendapatan nelayan setelah dikurangi input produksi adalah Rp. 30.823.100.
Sumber : Hasil pengamatan lapangan di kawasan PPS Kendari.
Sumber : Hasil pengamatan lapangan di kawasan PPS Kendari.