Oleh : Budi Santoso, S.St.Pi
Lamun (seagrass) adalah kelompok tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) dan berkeping tunggal (monokotil) yang mampu
hidup secara permanen di bawah permukaan air laut. Komunitas lamun
berada di antara batas terendah daerah pasang-surut sampai kedalaman
tertentu dimana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut. Padang
lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer dan sekunder
yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu
mendukung berbagai macam komunitas hewan. Padang lamun memiliki peranan
ekologis yang sangat penting, yaitu sebagai tempat berlindung, tempat
mencari makan, tempat tinggal atau tempat migrasi berbagai jenis hewan.
Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis
yang sangat khusus dan berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu
karang. Ciri-ciri ekologis padang lamun antara lain adalah :
-
Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir
-
Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu karang
-
Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung
-
Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan
-
Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam air termasuk daur generatif
-
Mampu hidup di media air asin
-
Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga
(angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang,
daun, bunga dan buah. Jadi sangat berbeda dengan rumput laut (algae)
(Wood et al. 1969; Thomlinson 1974; Azkab 1999).
Sedangkan menurut Keputusan Menteri no. 200 Tahun 2004, dijelaskan
bahwa lamun (Seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang
hidup dan tumbuh di laut dangkal, mempunyai akar, rimpang (rhizome),
daun, bunga dan buah dan berkembang biak secarageneratif (penyerbukan
bunga) dan vegetatif (pertumbuhan tunas). Sedangkan definisi padang
lamun menurut Keputusan Menteri tersebut adalah adalah hamparan lamun
yang terbentuk oleh satu jenis lamun (vegetasi tunggal) dan atau lebih
dari 1 jenis lamun (vegetasi campuran).
Klasifikasi Lamun
Lamun termasuk dalam subkelas Monocotyledonae dan
merupakan tumbuhan berbunga (kelas Angiospermae). Secara lengkap
klasifikasi beberapa jenis lamun yang terdapat di perairan pantai
Indonesia (Phillips dan Menez,1988) adalah sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Anthophyta
Classis : Angiospermae
Subclass : Monocotyledonae
Ordo : Helobiae
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus, Species : Enhalus acoroides
Genus : Halophila , Species : Halophila decipiens, Halophila ovalis, Halophila minor, Halophila
spinulosa
Genus : Thalasia, Species : Thalasia hemprichii
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea, Species : Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata
Genus : Halodule, Species : Halodule pinifolia, Halodule uninervis
Genus : Syringodium, Species : Syringodium isoetifolium
Genus : Thalassodendron, Species : Thalassodendron ciliatum
Morfologi Lamun (Seagrass)
Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter
tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir semua genera lamun (Seagrass)
memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang
memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang
(belt), kecuali jenis Halophila memiliki bentuk lonjong.
Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai
kaitan dengan perbedaan ekologik lamun (den Hartog, 1977). Misalnya
Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir semua habitat,
mulai dari pasir yang kasar sampai limpur yang lunak, mulai dari daerah
dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuka sampai estuari.
Magnosterid dapat dijumpai pada berbagai substrat, tetapi terbatas pada
daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah surut. Secara umum lamun
memiliki bentuk luar yang sama, dan yang membedakan antar spesies
adalah keanekaragaman bentuk organ sistem vegetatif. Menjadi tumbuhan
yang memiliki pembuluh, lamun juga memiliki struktur dan fungsi yang
sama dengan tumbuhan darat yaitu rumput. Berbeda dengan rumput laut
(marine alga/seaweeds), lamun memiliki akar sejati, daun, pembuluh
internal yang merupakan sistem yang menyalurkan nutrien, air, dan gas.
Gambar . Morfologi Lamun
Akar
Terdapat perbedaan morfologi dan anatomi akar yang
jelas antara jenis lamun yang dapat digunakan untuk taksonomi. Akar pada
beberapa spesies seperti Halophila dan Halodule memiliki karakteristik
tipis (fragile), seperti rambut, diameter kecil, sedangkan spesies
Thalassodendron memiliki akar yang kuat dan berkayu dengan sel
epidermal. Jika dibandingkan dengan tumbuhan darat, akar dan akar rambut
lamun tidak berkembang dengan baik. Namun, beberapa
penelitian memperlihatkan bahwa akar dan rhizoma lamun memiliki fungsi yang
sama dengan tumbuhan darat.
Akar-akar halus yang tumbuh di bawah permukaan rhizoma, dan memiliki adaptasi khusus (contoh: Aerenchyma,
sel epidermal) terhadap lingkungan perairan. Semua akar memiliki pusat
stele yang dikelilingi oleh endodermis. Stele mengandung phloem
(jaringan transport nutrien) dan xylem (jaringan yang menyalurkan air)
yang sangat tipis. Karena akar lamun tidak berkembang baik untuk
menyalurkan air maka dapat dikatakan bahwa lamun tidak berperan penting
dalam penyaluran air.
Lamun sering ditemukan di perairan dangkal daerah
pasang surut yang memiliki substrat lumpur berpasir dan kaya akan bahan
organik. Pada daerah yang terlindung dengan sirkulasi air rendah (arus
dan gelombang) dan merupakan
kondisi yang kurang menguntungkan (temperatur tinggi, anoxia, terbuka
terhadap udara, dll) seringkali mendukung perkembangan lamun. Kondisi
anoksik di sedimen merupakan hal yang menyebabkan penumpukan posfor yang
siap untuk diserap oleh akar lamun dan selanjutnya disalurkan ke bagian
tumbuhan yang membutuhkan untuk pertumbuhan.
Diantara banyak fungsi, akar lamun merupakan tempat menyimpan oksigen
untuk proses fotosintesis yang dialirkan dari lapisan epidermal daun
melalui difusi sepanjang sistem lakunal (udara) yang berliku-liku.
Sebagian besar oksigen yang
disimpan di akar dan rhizoma digunakan untuk metabolisme dasar sel
kortikal dan epidermis seperti yang dilakukan oleh mikroflora di
rhizospher. Beberapa lamun diketahui mengeluarkan oksigen melalui
akarnya (Halophila ovalis) sedangkan
spesies lain (Thallassia testudinum) terlihat menjadi lebih baik pada kondisi anoksik.
Rhizoma dan Batang Lamun (Seagrass)
Semua lamun memiliki lebih atau kurang rhizoma yang
utamanya adalah herbaceous, walaupun pada Thallasodendron ciliatum
(percabangan simpodial) yang memiliki rhizoma berkayu yang memungkinkan
spesies ini hidup pada habitat karang yang bervariasi dimana spesies
lain tidak bisa hidup.
Kemampuannya untuk tumbuh pada substrat yang keras
menjadikan T. Ciliatum memiliki energi yang kuat dan dapat hidup
berkoloni disepanjang hamparan terumbu karang. Struktur rhizoma dan
batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi tergantung dari susunan
saluran di dalam stele.
Rhizoma, bersama sama dengan akar, menancapkan
tumbuhan ke dalam substrat. Rhizoma seringkali terbenam di dalam
substrat yang dapat meluas secara ekstensif dan memiliki peran yang
utama pada reproduksi secara vegetatif. Dan reproduksi yang dilakukan
secara vegetative merupakan hal yang lebih penting daripada reproduksi
dengan pembibitan karena lebih menguntungkan untuk penyebaran lamun.
Daun Lamun (Seagrass)
Seperti semua tumbuhan monokotil, daun lamun
diproduksi dari meristem basal yang terletak pada potongan rhizoma dan
percabangannya. Meskipun memiliki bentuk umum yang hampir sama, spesies
lamun memiliki morfologi khusus dan bentuk anatomi yang memiliki nilai
taksonomi yang sangat tinggi.
Beberapa bentuk morfologi sangat mudah terlihat
yaitu bentuk daun, bentuk puncak daun, keberadaan atau ketiadaan ligula.
Daun lamun terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu pelepah dan daun.
Pelepah daun menutupi rhizoma yang baru tumbuh dan melindungi daun
muda.
Anatomi yang khas dari daun lamun adalah ketiadaan
stomata dan keberadaan kutikula yang tipis. Kutikula daun yang tipis
tidak dapat menahan pergerakan ion dan difusi karbon sehingga daun dapat
menyerap nutrien langsung dari air laut. Lamun memiliki daun-daun tipis
yang memanjang seperti pita yang mempunyai saluran-saluran air. Bentuk
daun seperti ini dapat memaksimalkan difusi gas dan nutrien antara daun
dan air, juga memaksimalkan proses fotosintesis di permukaan daun.
Sumber : https://artikelbermutu.com/2014/04/pengertian-lamun-seagrass-ciri-ciri-dan.html