Oleh : Budi Santoso, S.St.Pi
Teripang merupakan hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder). Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang tidak mengalami tekanan eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, dimana setiap individunya bisa memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya.
Teripang memiliki banyaka jenis. salah satunya adalah teripang pasir atau teripang putih. Menurut Martoyo et al., 1994 dalam Sartika (2002), teripang putih merupakan spesies yang hidup dengan cara berkelompok. Dalam satu kelompok bisa mencapai 3-10 ekor. Teripang putih atau sering disebut dengan teripang pasir akan hidup optimal di daerah dasar perairan terdiri dari pasir atau pasir berlumpur yang ditumbuhi lamun (seagrass). Perairan pada surut terendah masih tergenang air yang dalamnya antara 40-80 cm dan kecerahan air di atas 75 cm dan arus tidak terlalu kuat serta terlindung dari angin yang kencang. Perairannya tidak tercemar dengan Salinitas antara 24-33 ppt serta suhu 25-30 derajat celcius.
Teripang pasir dapat tumbuh sampai ukuran 40 cm dengan bobot 1,5 kg. Kematangan gonad hewan air berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran rata-rata 220 mm. Seekor teripang betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai sekitar 1,9 juta butir telur. Daur hidup hewan ini dimulai dengan telur yang dibuahi yang akan menetas dalam waktu sekitar 2 hari.
Klasifikasi Teripang Pasir (Holothuria scabra) menurut Rohani (1998) dalam Hamidah (1999) adalah sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Holothuridea
Ordo : Aspidochirotida
Famili : Aspidochirota
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria scabra
Teripang memiliki banyaka jenis. salah satunya adalah teripang pasir atau teripang putih. Menurut Martoyo et al., 1994 dalam Sartika (2002), teripang putih merupakan spesies yang hidup dengan cara berkelompok. Dalam satu kelompok bisa mencapai 3-10 ekor. Teripang putih atau sering disebut dengan teripang pasir akan hidup optimal di daerah dasar perairan terdiri dari pasir atau pasir berlumpur yang ditumbuhi lamun (seagrass). Perairan pada surut terendah masih tergenang air yang dalamnya antara 40-80 cm dan kecerahan air di atas 75 cm dan arus tidak terlalu kuat serta terlindung dari angin yang kencang. Perairannya tidak tercemar dengan Salinitas antara 24-33 ppt serta suhu 25-30 derajat celcius.
Teripang pasir dapat tumbuh sampai ukuran 40 cm dengan bobot 1,5 kg. Kematangan gonad hewan air berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran rata-rata 220 mm. Seekor teripang betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai sekitar 1,9 juta butir telur. Daur hidup hewan ini dimulai dengan telur yang dibuahi yang akan menetas dalam waktu sekitar 2 hari.
Klasifikasi Teripang Pasir (Holothuria scabra) menurut Rohani (1998) dalam Hamidah (1999) adalah sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Holothuridea
Ordo : Aspidochirotida
Famili : Aspidochirota
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria scabra
Sumber : http://eol.org/data_objects/19214538 © Adriani Sunuddin "Mengenal Holothuria Scabra".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar