Oleh :
Budi Santoso, S.St.Pi
Bahan :
1.
Ikan Lele
2.
Tepung tapioca
3.
Telur
4 .
Gula dan Sarbitol
5.
Garam
6.
Bawang Merah dan Bawang putih
7.
Lada
Alat :
1.
Pisau
2.
Talenan
3.
Food Processor
4.
Baskom
5.
Blender
6.
Timbangan Digital
7.
Sendok
8.
Wadah Perebusan
9.
Freezer
10.
Kompor gas
Cara
Pengolahan :
1.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan membuang kepala
dan isi perut, sebelum daging dipisahkan, karena kepala dan isi perut
mengandung lemak dan enzim protease yang dapat menurukan kemampuan gel,
disamping itu isi perut banyak mengandung bakteri dan juga dapat menggelapkan
warna dagingnya. Pada tahap penyiangan, kepala, kulit dan isi perut dibersihkan
untuk mengurangi kontaminasi oleh bakteri.
2.
Pencucian
Ikan dicuci dalam air mengalir agar sisa
kotoran yang menempel pada ikan terbuang. Tujuan pencucian untuk menghilangkan
kotoran-kotoran dan mengurangi jumlah bakteri yang ada dikulit ikan.
3.
Pemfilletan
Ikan yang telah disiangi dan dicuci kemudian
difillet yaitu mengambil dan memisahkan daging dari kulit tulang ikan.
Pemfilletan ini dilakukan dengan cara ikan diletakan diatas wadah, kemudian
disayat memanjang dengan pisau pada ekor hingga kearah kepala dan daging fillet diletakkan didalam wadah diberi es curah.
Gbr.1. Pemfilletan
4.
Pengerikan Daging
Bertujuan untuk menghasilkan daging ikan
tanpa tulang dan kulit yang akan memudahkan dalam proses penggilingan. Pengerikan
dilakukan dengan menggunakan sendok makan, agar semua daging dapat diambil.
Pengerikan lumatan daging diletakkan diwadah yang dialasi dengan es, untuk
mencegah pertumbuhan bakteri.
Gbr 2. Pengerikan Daging
5.
Penggilingan Daging Ikan
Daging lele yang sudah terpisah dari tulang
dan kulit dimasukan kedalam food prossesor untuk digiling sehingga berbentuk
pasta. Daging ikan kemudian dilumatkan dengan menggunakan gilingan (Food
processor), ± 10, selanjutnya daging digiling. Pada saat penggilingan harus
diberikan garam secukupnya, garam diberikan pada awal penggilingan berguna
untuk meningkatkan pembentukan gel pasta ikan.
6.
Pencucian Daging (leaching)
Proses pencucian meliputi pencucian daging
ikan yang dilumatkan dengan air es (air dingin). Dan diberi garam ( ± 0,3 %).
Perbandingan ikan dengan air dingin 1 : 3 dan perendaman dilakukan selama 15
menit sambil diaduk-aduk. Tujuan dari pencucian ini adalah untuk memperbaiki
warna daging. Hasil pencucian daging menjadi membentuk gel (kenyal), proses
pencucian ini akan dapat memperbaiki gel dan juga memperbaiki warna daging.
Leaching adalah suatu proses yang terjadi pada saat pencucian daging lumat yaitu
proses terekstraknya actin dan myosin yang teksturnya seperti jala, masa ini
disebut sol yang sifatnya lengket.
7.
Pengadonan
Daging yang sudah berbentuk pasta dimasukkan kedalam food processor untuk
dilakukan pengadonan dengan penambahan bahan baku lainnya seperti tepung terigu,
maizena, susu dan telor. Bumbu-bumbu dimasukkan bumbu berupa garam, bawang
merah, bawang putih, merica yang sebelum sudah dihancurkan.
Ditambahkannya telur pada adonan akan membuat
adonan menjadi lembut. Telur mempunyai sifat sebagai pengikat
komponen-komponen, pengikat udara, membuat kokoh adonan, mengembangkan adonan.
Waktu pengadonan dilakukan kurang lebih selama 20 menit.
8. Pencetakan
Pencetakan adonan digunakan menggunakan
tangan dan sendok atau garpu. Proses pencetakan harus dilakukan dengan cepat,
adonan yang telah dicetak langsung dimasukkan kedalam pengukusan untuk dimasak.
9.
Pengukusan
Kaki naga, kemudian dikukus lebih kurang
10-15 menit sampai adonan tersebut kenyal dan berbentuk keras. Kaki naga
didinginkan dengan cara diangi-anginkan kemudian dilanjutkan dengan penusukan
stik dan pencelupan kedalam tepung roti. Kaki naga yang telah dikukus akan
terlihat mengembang. Hal ini disebabkan terjadinya proses koagulasi pada
protein yang terdapat pada daging dan telur.
Gbr 4. Pengukusan Ikan
10.
Pelumuran dengan Tepung Roti
Tahap pelumuran dilakukan secara manual,
sebelum dilumuri dengan tepung roti, terlebih dahulu dicelupkan kedalam telur,
hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya rekat kaki naga terhadap tepung roti.
Pelumuran dengan tepung roti berfungsi untuk memberikan kerenyahan produk
sehingga membuat produk tersebut lebih enak dan lezat.
Gbr 5. Pelumuran dengan Tepung
11.
Pembekuan
Pembekuan merupakan salah satu cara
memperlambat terjadinya proses penurunan mutu baik secara autolitis,
bakteriologis atau oksidasi dengan suhu dingin. Pembekuan dimaksudkan untuk
mengawet sifat-sifat alami dari ikan. Prinsip-prinsip dasar dari pembekuan
adalah mengenyahkan panas dari ikan dengan kelajuan tinggi artinya waktu yang
lebih singkat, sehingga ikan tidak mengalami perubahan mutu, yang berarti dalam
mencapai suhu rendah penyimpanan dan dapat mengawet ikan dalam waktu panjang
selama penyimpanan beku dan distribusi. Alat pembekuan yang digunakan untuk
pembekuan produk olahan ini adalah frezzer dengan suhu berkisar -20°C.
12.
Penggorengan
Untuk menggoreng kaki naga: panaskan minyak
goreng (suhu 170oC), goreng kaki naga selama 4 – 5 menit. Bisa juga dimasak
dengan oven atau microwave, sajikan panas-panas dengan saus tomat atau sambal.
Gbr 6. Kaki Naga Ikan Lele
Terimakasih, Semoga Bermanfaat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar