Oleh : Budi Santoso, S.St.Pi
|
Banyak dari kita yang selalu
memimpikan liburan di pantai. Banyak yang menyukai pemandangan lautnya, bermain
pasir, menghirup wanginya pantai dan juga berenang di air yang jernih dan
segar. Akan tetapi, apa yang kita lihat pertama kali ketika kita sampai? Pasti
ada sampah. Pantai
indah yang kita impikan sudah tercemar sampah. namun, sadarkah kita bahwa kita
jugalah, manusia, yang mencemarinya dengan sampah. Banyak pengunjung pantai
yang suka membuang sampah sembarangan di pantai dan laut. Manusia terkadang
malas untuk menyimpan sampah sebentar hingga ia menemukan tempat sampah atau
bahkan bergerak mencari tempat sampah.
Hai teman-teman, selain merusak
pemandangan laut dan pantai, sampah juga mengakibatkan dampak negatif lain bagi
kehidupan laut dan kita, yang menikmati keindahannya.
Berikut, dampak negatif sampah
terhadap kehidupan laut dan manusia.
Berikut, dampak negatif sampah
terhadap kehidupan laut dan manusia.
1. Sampah mengganggu pergerakan
satwa laut yang terjerat didalamnya
Banyaknya sampah
di laut, baik yang mengambang maupun yang tenggelam, semua itu mengganggu
pergerakan para satwa laut seperti ikan, penyu, dan anjing laut. Sampah kantong
plastik, jaring, dan tali pancing menjadi penghalang bagi pergerakan satwa laut.
Banyak ikan yang perjalanannya terhalang oleh plastik-plastik bahkan terjerat
benang pancingan.
2. Banyak satwa laut yang mati akibat mengira sampah plastik
sebagai makanannya
Akibat sampah,
makanan satwa laut menjadi tercemar, dan mereka bahkan bingung mengenai makanan
apa yang baik dan patut dimakan. Banyak satwa laut seperti ikan, penyu, bahkan
burung yang makan ikan laut yang memakan sampah plastik. Karena memakan sampah,
banyak dari mereka yang mati karena sampah plastik berbahaya dan bahkan tidak
bisa terurai. Lebih bahayanya lagi jika ikan yang memakan racun di laut itulah
ikan yang kita makan juga.
3. Tumpukan sampah di laut mencemari
kejernihan dan kesegaran air laut
Jenis sampah yang dibuang di laut sangat beragam. Ada yang merupakan
sampah plastik, botol, bahkan sisa makanan manusia serta pembuangan dari kapal
yang melaut. Semua jenis sampah itu dapat mencemari air laut. Plastik dan botol
minuman bekas, yang dalam pembuatannya mengandung bahan kimia, dapat
menyebarkan racunnya ke air laut. Sisa makanan manusia dan pembuangan dari
kapal juga merncemari air laut karena pembusukan sisa makanan tersebut. Air
laut yang harum wanginya, bisa menjadi bau busuk. Rasa air laut yang asinpun
dapat menjadi rasa lain karena tercampur makanan sisa yang membusuk di laut.
4. Sampah mengganggu kegiatan
olahraga selancar dan menyelam
Para peselancar terganggu kegiatannya akibat semakin banyaknya laut yang
tercemar sampah sehingga semakin sulit mencari pantai yang ombaknya tinggi
serta bersih dari sampah. Penyelampun
mengeluh mengenai sampah yang menutupi keindahan bawah laut. Cantiknya terumbu
karang harus diganggu oleh sampah yang berada disekitarnya bahkan tersangkut di
terumbu karang.
5. Laut yang sudah tercemar sampah
akan menyebabkan penyakit
Jika laut sudah tercemar sampah, maka virus, bakteri dan parasit akan
hidup didalamnya. Hal ini dapat menyebabkan penyakit bagi orang-orang yang
berenang di laut. Penyakit-penyakit yang bisa disebabkan oleh air laut yang
tercemar adalah diare, infeksi hidung, telinga, dan mata serta gangguan pada
kulit.
6. Sampah di laut menghambat
perjalanan dan merusak kapal laut
Sampah yang ada di laut dapat menghambat bekerja baling-baling kapal
yang ada di bawah laut. Terhambatnya kerja baling-baling kapal juga dapat
merusak sistem dan membahayakan tangkai kemudi. Sampah-sampah yang tersangkut
dapat pula menyebabkan proses pengambilan air laut ke kapal dan evaporator
kapal menjadi terhambat.
Nah demikian lah beberapa dampak
negatif dari sampah-sampah yang ada di laut bagi kehidupan laut dan juga
manusia. Banyak sekali yang dirugikan bila sampah mencemari laut. Maka daripada
itu, ayo buanglah sampah pada tempatnya. Jangan buang sampah ke laut! Keindahan
laut itu milik bersama, jadi jangan dikotori yah :D
sumber:
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar